Sebenarnya sudah
lama aku merencanakan hal itu. Bahkan bisa kulakukan setiap hari, kalau aku
mau. Tapi pertimbanganku, itu berlebihan. Bisa saja ku titipkan salam lewat
Tio, rekan sekamarmu yang juga temanku dikelas diniyah. Atau lewat Ma’arif. Atau
lewat siapapun yang bisa saja kumintai tolong menyampaikan salamku kepadamu. Tapi
kembali lagi, ku rasa itu berlebihan.
Kau selalu baik,
aku tabik. Sehingga aku mengurungkan banyak niat kebodohan hanya karena agar
kau selalu senang. Tenang dengan sejawatmu, tanpa perlu memperdulikan sikap-sikap
yang tak perlu. Ah, kau bahkan selalu tak peduli dengan rayuanku. Kau selalu
tahu porsi, bersikap baik dan bicara berisi.
Sampai aku lelah
karena terus merasa kalah. Segala perasaan yang berkutat pada rindu selalu –
seakan-akan – memaksaku untuk kita bertemu. Dan itu melelahkan. Memeras fikiran
dan menjemur perasaan pada kefana’an. Kau bahkan tetap seperti sedia kala. Tak pernah
fikir panjang menyoal kegilaan yang tentunya tak berguna.
Sebagai bayarnya,
aku mendoakanmu. Selalu. Aku ingin kau tersenyum dan semangat. Aku ingin kau menjadi hebat. Bukankah itu
yang diharapkan dari seorang pecinta kepada yang dicintainya? Menyoal perhelatan,
senyum dan cerita, itu bonus. Sebagai penenang gundah. Akan sangat magis andai
saja hal itu kita tolak. Disamping kita sama-sama faham bahwa manusia memang
tercipta sebagai makhluk yang memiliki keinginan masing-masing.
Terakhir, kemarin
malam. Sungguh, aku telah bersabar dalam penantian-penantian. Atau berserah
kepada rindu yang tak lagi punya iman. Niatku sudah bulat untuk mengirim salam
kepadamu. Hah! Tapi urung lagi! aku baner-benar tidak mau kau tidak enak hati. Aku
tak mau hadir sebagai pengganggu dalam hidupmu. Tapi rindu ini terus mendesak!
Selang beberapa
waktu, tanpa sengaja, kita bertemu. Kau membawa bingkisan untukku entah apa.
meskipun pada akhirnya akan kubuka dan ku makan. Terimakasih, sungguh. Soal ini,
aku mengaku bodoh untuk menuliskannya. Aku tak bisa mengungkapkan betapa
senangnya diriku, betapa tuntas luka rinduku yang lalu.
Aku ingin kita
selalu baik sebagai manusia yang baik-baik.
0 komentar:
Posting Komentar