Selamat malam, mata yang selalu
ku pandang dalam-dalam. Aku tak berharap apa-apa malam ini selain kedua pasang
indra itu telah terpejam. Berbaringlah sebagai bintang yang menyala-nyala
diangkasa, melesatkan duka bersama mimpi-mimpi yang selalu kita tautkan. Lepaskan
jerat fikiran yang membuatmu terjaga tanpa kau duga; yang membuat kita
sama-sama mengerti, bahwa kejenuhan akan selalu siap menjadi sebab kita enggan
berhelat.
Search
Popular Posts
-
@affa_esens Dalam suatu kesempatan, Romo KH. M. Idris Djamaluddin bercerita tentang apa yang pernah dikisahkan oleh Abah Beliau, Romo K...
-
“Kita tidak pernah benar-benar sendiri”. Begitu kata Fiersa Besari dalam buku Catatan Juang halaman 62. Waktu terus ...
-
Persetan dengan kebinasaan! Sejak beberapa hari kita tak bertemu, dendam yang kukira akan mengakar dan menjalar kepermukaan malah menjad...
Categories
- Kisah Teladan (3)
- Puisi (5)
- Sebuah Usaha (29)
- Surat Untuk (18)
Blog Archive
-
▼
2020
(31)
-
▼
Januari
(15)
- Ketika Pagi Buta: Kenapa tiba-tiba ada rindu?
- Catatan Kecil Sebelum Tidur: selamat tidur
- Tak Perlu Kau Baca (catatan kecil tentang perhelat...
- The Key To Everything Is Understanding
- Kau pun Akan Menjadi Kenangan
- There Is No Need For Concern
- Bagian-Bagian Lain: Masih Soal Jiwa Yang Kuat
- Biar Ototmu Kecil, Asal Jiwamu Besar
- Tonight I Will Tell About Yesterday
- I Never Believe in Destruction!
- Soal Keberanian Untuk Memulai
- Dalam Tulisan Ini, Tidak Ada Kejelasan. Jadi, Tak ...
- Leksikon Kerinduan
- Selamat! Kau Telah Meloloskanku Dari Sekarat!
- Setelah itu,
-
▼
Januari
(15)
0 komentar:
Posting Komentar