Selasa, 13 Agustus 2019

Surat Untuk Karib


Baru pertama kali ini aku menulis dipagi hari. Memang, belakangan lebih sering nulis malam-malam. Pas teman sekamar sudah tidur, atau hanya beberapa saja yang terjaga dan sibuk dengan pekerjaannya sendiri.

Oh, hampir lupa. Selamat Pagi!

                Dan aku pun tidak pernah menerka kalau kerinduan akan muncul pagi-pagi begini. Untungnya kegiatan kampus libur. Aku jadi bisa berbuat apapun demi melepas rindu. Mungkin dengan jalan-jalan setelah ini, makan, lari, mbaca buku, atau apalah, tidur mungkin.

                Tapi aku percaya kau sudah bangun pagi ini. Mengenakan baju rapi. Bersisir, dan mempersiapkan diri berangkat sekolah. Dan aku tau benar bagaimana raut mantapmu. Mengalahkan kapal laut yang siap mengarungi samudera, bahkan kau lebih tangguh dari itu.

                Aku masih ingat soal cita-citamu itu, Akpol. Betapa kau mantap menjawabnya saat kutanya. Tentu aku mengamini itu. Karena cita-cita adalah hal pertama yang harus dimiliki pelajar agar semangat.

                Aku juga masih hapal, benar-benar hapal (karena memang sempat kucatat), tentang ceritamu sebelum disini. Ya, meskipun sekilas, tapi itu sangat menarik. Boleh, jika kau ingin menceritakan lebih. Hehehe.

                Seperti yang sudah pernah ku tulis, tentang Sebuah Usaha Merelakan. Maka rencanaku untuk menemuimu beberapa kali kubatalkan. Aku sengaja membiarkan waktu yang mempertemukan kita tiba-tiba, tanpa aba-aba. Karena kau punya rutinitasmu sendiri, dan sejatinya, aku juga.

                Kalaupun kupakasakan bertemu, berbincang, atau apalah, malah kasihan kau. Kegiatanmu padat. Terlebih sekolahmu pulang jam 3. Pasti kau sangat lelah. Penat.

                Tentangmu, aku tak bisa berkata banyak. Sebatas ini saja sudah cukup. Aku malah khawatir kalau kupaksa terus menulis, yang keluar hanya soal kerinduan. Tidak jelas.
Sudahlah,



0 komentar:

Posting Komentar