Baru pertama
kali ini aku menulis dipagi hari. Memang, belakangan lebih sering nulis
malam-malam. Pas teman sekamar sudah tidur, atau hanya beberapa saja yang
terjaga dan sibuk dengan pekerjaannya sendiri.
Oh, hampir lupa. Selamat Pagi!
Dan
aku pun tidak pernah menerka kalau kerinduan akan muncul pagi-pagi begini. Untungnya
kegiatan kampus libur. Aku jadi bisa berbuat apapun demi melepas rindu. Mungkin
dengan jalan-jalan setelah ini, makan, lari, mbaca buku, atau apalah, tidur
mungkin.
Tapi
aku percaya kau sudah bangun pagi ini. Mengenakan baju rapi. Bersisir, dan
mempersiapkan diri berangkat sekolah. Dan aku tau benar bagaimana raut
mantapmu. Mengalahkan kapal laut yang siap mengarungi samudera, bahkan kau
lebih tangguh dari itu.
Aku
masih ingat soal cita-citamu itu, Akpol. Betapa kau mantap menjawabnya saat
kutanya. Tentu aku mengamini itu. Karena cita-cita adalah hal pertama yang
harus dimiliki pelajar agar semangat.
Aku
juga masih hapal, benar-benar hapal (karena memang sempat kucatat), tentang
ceritamu sebelum disini. Ya, meskipun sekilas, tapi itu sangat menarik. Boleh,
jika kau ingin menceritakan lebih. Hehehe.
Seperti
yang sudah pernah ku tulis, tentang Sebuah Usaha Merelakan. Maka rencanaku
untuk menemuimu beberapa kali kubatalkan. Aku sengaja membiarkan waktu yang
mempertemukan kita tiba-tiba, tanpa aba-aba. Karena kau punya rutinitasmu
sendiri, dan sejatinya, aku juga.
Kalaupun
kupakasakan bertemu, berbincang, atau apalah, malah kasihan kau. Kegiatanmu padat.
Terlebih sekolahmu pulang jam 3. Pasti kau sangat lelah. Penat.
Tentangmu,
aku tak bisa berkata banyak. Sebatas ini saja sudah cukup. Aku malah khawatir
kalau kupaksa terus menulis, yang keluar hanya soal kerinduan. Tidak jelas.
Sudahlah,
0 komentar:
Posting Komentar