“Tidak semua kebahagiaan akan dibalas kebahagiaan. Tidak semua kebaikan akan dibalas kebaikan”
“Semua manusia itu pasti mempunyai
perasaan”
Kau tahu kenapa aku mengajakmu
berangin malam ini? Tentu karena aku rindu. Tidak ada hal lain yang bisa
menjawab itu kecuali meresapi kedalaman matamu. Kau nampak lelah malam ini. Aku
merasa bersalah. Namun kau menolak ketika kusuruh istirahat, kau tetap ikut.
Dan kita, telah berangin dalam gerah kerinduan yang sejak lama ku titipkan
mendung.
Kau berkisah banyak tentang serunya
seminar tadi. Kau menceritakanya dengan suara seolah-olah kau adalah
pematerinya. Aku suka itu. dan sekaligus sebagai bukti bahwa daya tangkapmu
teramat bagus.
Kemudian kau meresahkan soal
rencanamu pulang. Kau meminta pendapat kapan kiranya waktu yang tepat. Aku
meyakinkan agar bagaimanapun juga, kau harus izin. Minimal kepada pembimbingmu.
Kau mengiyakan. Dan itu harus.
Aku menawarkan untuk mengantarmu
besok malam. Mengantar ke halte bus. Kau bilang begini; ndak usah Mas. Malah
merepotkan.
Aku kegirangan mendengar kau bilang
seperti itu. Dan sungguh, kalau saja aku merasa direpotkanmu, mana mungkin kita
boncengan malam ini? Kau selalu bersikap baik. Aku menghargai itu. dan sekali
lagi, ku yakinkan bahwa tak ada kata merepotkan dalam kamus otakku. Apapun yang
kau butuhkan, sebisa mungkin aku berusaha agar bisa mewujudkan itu.
Kau tahu kenapa?
Kurasa tak perlulah kau tahu
alasannya. Kau cukup terus semangat menggapai mimpi-mimpimu itu. kau tak perlu
mencemaskan soal merepotkan atau tidak kepadaku. Tak perlu.
“Semua manusia pasti punya perasaan, Mas!”
Iya, benar. Dan perasaanku kepadamu selalu sama; sayang.
“Aku ingat katae pemateri pas seminar tadi: tidak semua
kebahagiaan akan dibalas kebahagiaan. Tidak semua kebaikan akan dibalas
kebaikan”
Dan aku untuk kesekian kalinya, aku
mengiyakan ucapanmu. Perlu kau tahu, bahwa tak sedikitpun aku berharap imbal
balik darimu. Tidak. Kau tak perlu mengembalikan kebahagiaan atau apapun
kepadaku. Cukup kau jalani harimu dengan ceria, semangat, sampai kau berhasil
nanti. Sungguh, itu lebih dari cukup untuk dikatakan sebagai balasan.
30 Januari 2020
0 komentar:
Posting Komentar